Rabu, 16 Maret 2016

Wirausaha Dan Masa Depan Bangsa

Wirausaha Dan Masa Depan Bangsa

Menteri Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa meluncurkan program pelatihan kewirausahaan yang melibatkan generasi muda usia 17 hingga 25 tahun. Dalam pernyataanya, dirinya mengungkapkan program yang diluncurkan ini berbeda dibandingkan dengan program pemberdayaan kewirausahaan yang pernah ada. 

Perbedaannya terkandung unsur kompetisi yang dilakukan di 11 kota di Indonesia. Diantaranya  Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Aceh dan Jayapura. Dengan melibatkan sebanyak 500 hingga 1000 orang. Rencana selanjutnya, program ini akan terus dikembangkan  di seluruh pelosok Indonesia dari Aceh hingga Papua dan daerah terpencil.

Sejarah mencatat  wirausaha berperan penting dalam menyelamatkan ekonomi nasional. Wirausaha bagi bangsa ini, bagaikan oasis dalam menghangatkan dahaga. Belajar dari pengalaman, ketika krisis moneter yang menghingapi negeri ini yang berujung pada tragedi 98,  menjadi bagian sejarah pahit perekonomian bangsa. Keadaan pada saat itu, terkesan terjadi secara tragis. 

Saat itu, menjadikan catatan tersendiri bagi bangsa ini, catatan hitam paling suram dalam sejarah perekonomian negeri.  Catatan ini akan selalu ada dan melekat yang tak akan lekang oleh waktu. Sebagaimana kita selalu mengingat black Tuesday yang menandai awal resesi ekonomi dunia tanggal 29 Oktober 1929 yang juga disebut sebagai malaise. Kerusuhan terjadi, penjarahan terjadi disudut-sudut ibu kota, puncaknya adalah terjadinya kesengsaraan melanda didalam sendi-sendi kehidupan rakyat. 

Kesengsaraan ini diperburuk dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja sepihak yang dilakukan pengusaha kepada pekerja, dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian negara yang bisa dikatakakan tidak setabil dan tidak adanya kepastian akan pulihnya perekonomian bangsa.

Satu-satunya pemyelamat perekonomian saat itu adalah wirausaha. Kenyataan ini membuktikan  kewirausahaan (entrepreurship) bagaiakan sebuah mata uang yang tak terpisahkan bagi perekonomian  bangsa ini. Apa lagi dengan adanya sebuah adigium yang mengatakan kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu negara sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan itu sendiri.

Tak mengherankan pada akhirnya  jika suatu negara tidak memiliki sumber utama ini, jangan pernah bermimpi negara itu akan mengalami kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, kemajuan yang telah terjadi pada suatu bangsa dapat dilihat dari keberadaan dan peranan kelompok wirausahawan ini. Penulis menilai inilah yang menjadi alasan utama Hatta rajasa dan PAN dalam memberikan rasa tanggung jawabnya kepada masyarakat, agar masyarakat dinegeri ini mampu menjadi masyarakat yang maju dan mandiri yang mampu memperkokoh sendi-sendi perekonomian nasional.

Menurut pria berambut perak ini, wirausaha bukan seorang pengusaha dalam arti sempit. Wirausaha adalah nilai, sikap, prilaku, cara berpikir, dan jiwa kepemimpinan. Seorang wirausaha adalah seorang pemberani, bukan pengecut. Karena dia memiliki mimpi untuk merubah dunia ini. ”Pengecut tidak berani ambil resiko. Pemberani bisa menghitung resiko, bukan mengambil resiko tanpa perhitungan,” ujar mantan pengusaha ini.

Dia yakin Indonesia adalah tempat subur bagi tumbuhnya wirausaha. Negara demokratis seperti Indonesia menghargai ide dan kreativitas. Negara yang tidak mengaplikasikan demokrasi sulit menumbuhkan persaingan, kreativitas terbelenggu. ”Kreativitas wirausaha tidak bisa dibelenggu, karena wirausaha seorang yang bebas,” kata Hatta. Ketua Ikatan Alumni ITB ini menegaskan, sebuah negara tidak mungkin mencapai kemajuan tanpa didukung wirausaha.

Memang kita akui Indonesia adalah negara yang memiliki segala sumber daya alam  yang tak terhingga. Namun, sangat disayangkan wirausaha yang dimilikinya ternyata  tak lebih 0,18 persen dari total penduduknya. Secara historis dan konsensus, sebuah negara minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari total penduduk agar bisa maju. Padahal Indonesia merupakan bangsa besar dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, dan kekayaan alam yang melimpah. Tapi hanya sekitar 0,24 persen yang jadi wirausaha.

Bandingkan dengan Malaysia yang tiga persen penduduknya berwirausaha, Tiongkok 10 persen. Pada umunya, negara maju memiliki wirausaha yang lebih banyak ketimbang negara berkembang, apalagi negara miskin. Amerika Serikat, misalnya, memiliki wirausaha 11,5% dari total penduduknya. Sekitar 7,2% warga Singapura adalah pengusaha sehingga negara kecil itu maju.

Penulis menilai Wirausahawan itu bagikan pahlawan tanpa tanda jasa, Karena wirausahawan mampu menciptakan lapangan kerja, memberi nilai tambah bagi negeri ini serta mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi nasional. Tak mengherankan pada akhirnya, Hatta berjanji akan mengawal terus alumni pelatihan wirausaha yang dirinya bentuk dengan cara memberikan bimbingan dan akses modal. 

Seperti diketahui pemerintah saat ini, memiliki banyak skema pinjaman bagi wirausaha. Misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 20 triliun per tahun, dan akan ditingkatkan menjadi Rp 30 triliun tahun depan. Langkah lainnya yang dilakukan Hatta dengan meminta perbankan memprioritaskan para wirausaha pemula ini. Keseriusan Hatta patut dicontoh apa lagi pengusaha pemula senantiasa harus terus  dipupuk, dibimbing dalam inkubator. Tujuannya agar pengusaha muda mampu bersaing dan tumbuh kembang.

Tujuan dari kompetisi program pelatihan kewirausahaan itu sendiri untuk mencari entrepreneur muda yang benar-benar mau berusaha dan gigih untuk merubah nasibnya dan menciptakan lapangan kerja baru. Apa lagi generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Ditangan pemuda inilah pada akhirnya nasib bangsa ditentukan. Alasan diluncurkanya program ini menurut Hatta, merupakan bentuk pertanggungjawaban partai yang dipimpinnya kepada masyarakat.  Langkah yang dilakukan Hatta dan PAN, menunjukan keseriusan akan kemajuan  nasib bangsa ini kedepannya. 


Rabu, 30 September 2015

Cara membuat bunga mawar dan bunga lili dari sedotan

 
1. 
Bunga Mawar

      Menurut saya, jenis bunga yang paling sulit pembuatannya adalah bunga mawar, karena sesudah di gunting dan di bentuk, sedotannya harus di balik. Pada waktu pertama kali mencoba membalikkannya, hasilnya biasanya sih...berantakan. Perlu latihan agar hasil jadi sempurna.


Cara membuatnya:
1. 1 bunga mawar memerlukan 4-5 batang sedotan. 1 sedotan dibagi menjadi 3

2. lipat 2 potongan sedotan tsb.

3. Lubangi dengan gunting ujung kiri dan ujung kanan bawah sedotan

4. gunting bagian ujung sisi atas sedotan agak sedikit membulat ke arah sudut kiri atas.

5. Hasil guntingannya seperti ini.

6. Jika di lebarkan, tampilannya seperti ini.

7. Gunting sisi yang lebih pendek mengarah ke lubang, dan jangan sampai putus, tapi sisakan kira-kira 0.5 cm dari lubang.
8. Setelah itu di rapikan lipatannya, dengan tampilan seperti ini

9. Pegang dengan tangan kiri tepat di bagian lubang, ibu jari tangan kanan menahan bagian sedotan yang sudah di gunting dari dalam, dan jari telunjuk mendorong ke atas sehingga sedotan terbuka dan membalik ( hikz...ngerti ga yah?)

10. Seperti ini jadinya.

11. Seperti ini yang lebih jelas

11. Lakukan seperti itu pada ke 4 sisinya.

12. Seperti ini hasilnya.

13. Beri guratan pada bagian ujung-ujung  kelopak dengan sisir sedotan

14. Buat semua potongan sedotan seperti di atas.

15. Siapkan putik dan kelopak.

16. Masukkan 3 buah kelopak bunga ke dalam putik.

17. Pada kelopak-kelopak bunga yang lain, gunting ke 4 sisi (lihat gambar), tapi guntingnya jangan sampai ujung sudut siku-siku, sisakan kira-kira 2 inchi dari sudut siku-sikunya.

18. Seperti ini jadinya.

19. lanjutkan masukkan kelopak ke dalam putik, bunganya mulai terlihat mekar.

20. terus masukkan kelopak-kelopak bunga, dengan berselang seling, bunganya terlihat semakin besar.
21. kalau sudah semuanya, tutup dengan kelopak bawah.

22. Jadi deh

 2.

Bunga lili

Alat dan bahan yang diperlukan :
1. Sedotan, 1 kuning, 3 hijau

2. Penggulung pita mesin tik

3. Crayon/pensil/spidol

4. Selotip

5. Gunting

6. Kertas  putih tebal


CARA MEMBUAT
1. Tempelkan tangan anda pada kertas putih, kemudian gambarkan
2. Gunting gambar tersebut, sehingga hasilnya sebagai berikut
3. Gulung seperti gambar berikut
4. Potong sedotan kuning menjadi 3, kemudian gulung membentuk "U" seperti gambar berikut
5. Masukan gulungan bunga melalui ujung sedotan hijau, kemudian tarik
6. Ambil sedotan lain (pilih warna pink) untuk mengikat ketiga tangkai bunga
7. Bunga siap untuk dipersembahkan ke...